top of page

KONTAK PERKASA FUTURES | Dolar AS Menguat, PDB China Alami Perlambatan & Inflasi Selandia Baru Naik




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dolar AS terus bergerak naik pada Senin (18/10). Data inflasi Selandia Baru diumumkan lebih tinggi daripada perkiraan sementara data dari China menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari estimasi. Komentar hawkish dari gubernur Bank of England (BOE) juga menempatkan kemungkinan kenaikan suku bunga dalam radar investor.


Indeks Dolar AS terus menguat 0,20% ke 94,123 pukul 13.12 WIB menurut data Investing.com.


Pasangan USD/JPY naik tipis 0,04% di 114,26. Di Indonesia, rupiah melemah 0,28% di 14.110,0 per dolar AS hingga pukul 13.23 WIB.


Pasangan AUD/USD terus melemah 0,34% di 0,7398. Pasangan NZD/USD turun tipis 0,01% di 0,7063. Indeks harga konsumen Selandia Baru tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 4,9% tahun ke tahun dan 2,2% kuartal ke kuartal pada kuartal III.


Pasangan USD/CNY naik tipis 0,04% di 6,4365 pukul 13.16 WIB. Yuan menguat dalam perdagangan luar negeri usai data China yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa PDB tumbuh 0,2% kuartal ke kuartal dan 4,9% tahun ke tahun pada kuartal III tahun 2021. Produksi industri tumbuh 3,1% tahun ke tahun, penjualan ritel tumbuh 4,4% tahun ke tahun pada bulan September dan tingkat pengangguran berada di 4,9%.


Pasangan GBP/USD turun tipis 0,19% di 1,3723.


Dolar AS turun sekitar 0,6% dari level tertinggi 2021 minggu lalu, karena investor semakin berspekulasi bahwa tekanan inflasi dapat berarti adanya potensi kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan dari Federal Reserve AS tetapi bank sentral lainnya bisa agresif selama siklus pengetatan.


Gubernur BOE Andrew Bailey mengatakan pada hari Minggu bahwa lonjakan harga energi akan memperpanjang denyut inflasi dan pengambil kebijakan "harus bertindak" jika mereka melihat risiko.


"Bagian dunia lainnya mungkin melampaui AS dalam hal inflasi, untuk saat ini, dan hal itu memberikan lebih banyak tekanan terhadap bank-bank sentral tersebut daripada AS," analis mata uang Westpac Imre Speizer menjelaskan kepada Reuters.


Di Selandia Baru, peningkatan mengejutkan CPI hanya akan memperkuat kebutuhan Reserve Bank of New Zealand untuk menjaga lintasan kenaikan suku bunga tidak berubah, tambahnya.


Dalam cryptocurrency, bitcoin tetap tepat di bawah rekor tertinggi $64.895 dan terakhir naik 2,78% di $62.335,1 pukul 13.23 WIB. Bitcoin dianggap sebagai lindung nilai inflasi dan muncul harapan tinggi bahwa AS akan menyetujui dana yang diperdagangkan (exchange-traded fund/ETF) di bursa berjangka yang akan menyalurkan uang tunai ke sektor ini. KONTAK PERKASA FUTURES


investing.com




Baca juga artikel lainnya

1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES

2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES

5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES

6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES

7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

bottom of page