KONTAK PERKASA FUTURES | Sebenarnya Kaya Antioksidan, Nasi Padang Jadi 'Jahat' karena Hal In

KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Masakan yang dipanaskan berulang kali memang akan menjadi kurang sehat bila dikonsumsi. Tak terkecuali pada masakan bersantan, karena akan meningkatkan risiko kolesterol jahat yang tinggi. Ahli Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Padang, Dr Gusnedi, STP, MPH, mengatakan santan yang dipanaskan secara berulang kali akan mengubah bentuk lemak jenuh yang dikandungnya. Pemanasan berulang inilah yang kadang-kadang membuat nasi padang punya reputasi buruk sebagai penyebab kolesterol tinggi. "Santan itu kan komposisinya lemak jenuh, kalau dia dipanaskan berulang ulang maka dia nanti akan berubah jadi trans fat (lemak padat) namanya," kata Gusnedi saat ditemui, pada Kamis (9/1/2020). "Nah trans fat ini strukturnya berubah tapi dia jenuh, kemudian kalau dia dikonsumsi itu efeknya adalah peningkatan kolesterol jahat di dalam darah," lanjutnya. Tak hanya itu, Gusnedi pun menjelaskan bahwa pada proses pemanasan akan membuat masakan mengandung radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. "Radikal bebas itu juga yang menyebabkan inflamasi (peradangan) bagi orang-orang kaya disiplidemia (tidak normalnya kadar lemak pada darah), diabetes melitus (kencing manis) itu kan di dalam tubuh itu inflamasinya tinggi," jelasnya. Hal ini mengakibatkan metabolisme di dalam tubuh akan terganggu, apabila mengonsumsi masakan bersantan yang telah dipanaskan berulang kali. Sebelumnya, Gusnedi menyebut masakan minang punya kandungan antioksidan yang kaya lewat berbagai bumbu masak yang digunakan. Kandungan tersebut bisa menangkal radikal bebas penyebab penyakit degeneratif, salah satunya pikun. KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com