top of page

KONTAK PERKASA FUTURES | Plus Minus Kendaraan Listrik di Indonesia


KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Kendaraan listrik diharapkan mampu menekan emisi gas karbon dioksida (CO2) di Indonesia. Namun ternyata, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia), ternyata penggunaan kendaraan listrik di Indonesia tidak akan berdampak apa-apa. Hal itu berlaku jika energi pembangkit kendaraan listrik yang beredar hingga tahun 2025 masih menggunakan batu bara. Sebab, energi tersebut hitungannya masih kotor. "Dalam rangka membuat kebijakan tentang kendaraan listrik, kita perlu lakukan analisa tentang dampak positif dan negatif yang akan ditimbulkan. Oleh sebab itu, ijinkan saya untuk memaparkan studi tentang dampak penggunaan mobil listrik di 3Es di Indonesia," ucap Senior Research Fellow The Institute of Energy Economics, Japan (IEEJ) Ichiro Kutani dalam Seminar Indonesia - Japan Automotif yang bertema Electrified Vehicle Concept of xEV and Well to Wheel di Gedung Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin), Jakarta, Selasa (29/1/2019). "Banyak dampak positif yang akan diperoleh bila beralih ke kendaraan listrik. Namun bila pembangkit listrik yang dikembangkan masih terfokus kepada menggunakan batubara, ini tidak akan memberi dampak signifikan terhadap perbaikan lingkungan. Walaupun kendaraan listrik sudah banyak diproduksi," lanjutnya. Sayangnya, sampai tahun 2025 batu bara masih menjadi bahan pokok di Indonesia untuk mengembangkan kendaraan listrik. Hal ini dipaparkan Agus Purwadi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di kesempatan sama. "Inisiasi pemerintah bagus untuk mulai menyiapkan melangkah era kendaraan listrik. Tapi memang, hingga 2025 kita masih menggunakan batubara untuk pengembangan kendaraan listrik," ujarnya. Kutani juga mengatakan beberapa hal positif yang dapat diperoleh bila kendaraan listrik mulai diterapkan di Indonesia. Salah satunya adalah pengurangan impor bahan bakar minyak (BBM). "Semakin banyak kendaraan listrik di produksi ternyata membuat rasio energi yang bisa dipenuhi mengalami penurunan. Berikutnya, emisi CO2 juga mengalami penurunan. Dalam hal ekonomi, akan ada dampak positif dimana impor minyak akan turun dan juga merangsang investasi," paparnya. Namun yang harus diperhatikan, lanjut Kutani, adalah insentif terhadap kendaraan listrik. "Sebab kendaraan listrik maupun membuat energi terbarukan itu mahal. Sehingga diperlukan subsidi yang sangat besar agar kendaraan listrik bisa dibeli masyarakat luas," katanya lagi. KONTAK PERKASA FUTURES


Contact

500 Terry Francois Street

San Francisco, CA 94158

​​

Tel: 123-456-7890

Fax: 123-456-7890

​

info@mysite.com

  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
  • Black Instagram Icon
  • Black YouTube Icon
  • Black Google+ Icon

Name *

Email *

Subject

Message

Success! Message received.

© 2023 by Personal Life Coach. Proudly created with Wix.com

bottom of page