PT KONTAK PERKASA FUTURES | Setahun Sanchez di MU: Satu Gol per Tiga Bulan

PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setahun sudah Alexis Sanchez berseragam Manchester United. Sejauh ini apa yang diberikan Sanchez tak sebanding dengan gaji selangitnya. Masih segar dalam ingatan ketika setahun lalu, MU sampai harus bertarung dengan Manchester City yang sama-sama meminati Sanchez. Saat itu kontrak Sanchez bersama Arsenal tersisa enam bulan dan dia tak mau menandantanganinya. Ketimbang kehilangan secara cuma-cuma, Arsenal memilih melepas Sanchez awal tahun lalu. Pertarungan City dan MU untuk merebut Sanchez akhirnya dimenangi klub merah dari Manchester. MU bersedia melepas Henrikh Mkhitaryan sebagai alat tukar dengan Sanchez. MU memang tak mengeluarkan sepeser pun uang untuk memboyong Sanchez, tapi tagihan gaji mereka langsung membengkak karena kontrak super 'wah' yang diberikan untuk pemain asal Chile tersebut. Untuk kontrak berdurasi empat setengah tahun hingga 2022, Sanchez mendapat bayar 25 juta pound sterling per tahun atau sekitar Rp 457 miliar. Itu belum ditambah signing-on-fee sekitar 6,75 juta pound. Dengan kontrak sebesar itu, Sanchez jadi pemain dengan gaji tertinggi di Premier League yakni 391 ribu pound per minggu atau Rp 7,1 miliar. Tapi tunggu dulu, Sanchez rupanya masih mendapat bonus-bonus lainnya seperti 75 ribu pound setiap jadi starter dan tambahan 2 juta pound jika total gol dan assist mencapai 40. Jika klausul itu semua terpenuhi maka Sanchez akan mendapat 500 ribu pound per pekan atau sekitar Rp 9 M! Wajar jika MU begitu meriah menyambut Sanchez sampai-sampai membuatkan video spesial si pemain sedang bermain piano saat pengumuman transfer tersebut. Tapi, setahun berselang, apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Bersamaan dengan performa MU yang naik-turun, Sanchez pun gagal bersinar. Dalam tempo setahun berseragam MU, Sanchez cuma bikin empat gol atau rata-rata satu gol setiap tiga bulan. Memang masih ada sembilan assist dari total 32 penampilan, tapi MU bukan mengharapkan itu dari pemain yang bikin 80 gol dari 166 pertandingan bersama Arsenal atau rata-rata satu gol per dua laga. Musim ini Sanchez makin jatuh terpuruk. Tak cuma hanya bikin satu gol dan empat assist, Sanchez juga gagal memikat hati Jose Mourinho sebagai manajer yang lebih sering mencadangkannya. Sanchez bahkan hanya sepuluh kali tampil penuh selama 12 bulan ini dengan rasio satu gol per delapan pertandingan. Gol pertama dan terakhir Sanchez musim ini dicetaknya saat MU menang 3-2 atas Newcastle United Oktober lalu. Setelah itu, Sanchez lebih banyak berkutat dengan cedera hamstring dan lainnya. Kini harapan terakhir ada di pundak Ole Gunnar Solskjaer untuk bisa membangkitkan lagi performa Sanchez, terutama dengan memberinya posisi terbaik dalam tim. Tapi, melihat trio Marcus Rashford, Jesse Lingard, dan Anthony Martial, tengah on fire, rasa-rasanya Sanchez akan sulit menembus tim inti. Belum lagi MU masih punya Romelu Lukaku yang performanya 11-12 dengan Sanchez. Mau tak mau Sanchez harus lekas pulih dan memperbaiki penampilannya jika tidak ingin nasibnya berakhir sama seperti bintang latin lainnya, Radamel Falcao dan Angel Di Maria. PT KONTAK PERKASA FUTURES