PT KONTAK PERKASA | Konsumsi Susu RI 11,09 Liter Perkapita Pertahun, Lebih Rendah dari Vietnam

PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Susu adalah salah satu sumber protein, kalsium, mineral, serta vitamin khususnya B kompleks yang baik. Akan tetapi, ternyata jumlah konsumsi susu di Indonesia sendiri masih cukup rendah dibandingkan oleh negara tetangga. Ini dicerminkan dari data Kementerian Pertanian tahun 2016 yang menyebutkan Indonesia mengonsumsi hanya 11.09 liter susu per kapita per tahunnya, sementara bila dibandingkan dengan Brunei Darussalam yang mencapai 129.1 liter, Malaysia dengan 50.9 liter, Singapura sebanyak 46.1 liter, dan bahkan masih jauh lebih sedikit dibandingkan dari Vietnam yang berada di angka 20.1 liter susu per kapita per tahun. Akan tetapi, jumlah konsumsi susu di Indonesia ternyata mengalami peningkatan dalam beberapa kurun waktu terakhir. Ini termasuk di dalamnya produk olahan susu seperti yogurt, keju, atau es krim. Hal ini dijelaskan oleh Prof Dr Hardinsyah, MS, Ketua Pembina Mitra Pangan, Gizi dan Kesehatan Indonesia. "Susu yang bukan sebagai susu cair kayak yogurt yang difermentasi itu juga meningkat ya, yang dulu jarang dijual di pasaran cuma 2-3 merk sekarang sudah belasan (merk). Begitu juga dulu keju tuh impor sekarang di Indonesia sudah dibuat keju ada yang dari Sukabumi," kata Prof Hardinsyah saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Peningkatan konsumsi susu ini pun diharapkan dapat terus dipertahankan, apalagi di kalangan anak-anak remaja perempuan yang akan menjadi cikal bakal generasi selanjutnya. "Kalau dari data konsumsi sih semua meningkat, hanya saja dasarnya dari usia anak-anak memang sudah relatif tinggi karena persepsi orang jaman dulu kan (periode) anak lebih penting dari pada anak jadi remaja gitu kan. Saya enggak menghitung tapi kalau saya melihat kecenderungan itu masih sekitar 1,5-2 persen pertumbuhan per tahun," jelasnya. PT KONTAK PERKASA Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA Sumber : healt.detik