PT KONTAK PERKASA | Intip Berapa Pajak dari Motor Listrik di Indonesia

PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Industri kendaraan listrik yang baru ingin berkembang di Indonesia, rasanya perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Karena ini akan bedampak pada pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia agar tidak mati di tengah jalan.
Salah satunya lewat insentif pajak kendaraan yang diberikan pemerintah. Jika pajak kendaraan listrik di Indonesia terlalu tinggi pastinya akan menjadi beban bagi konsumen dan membuat pengendara mengurungkan niat untuk memilikinya.
Seperti yang disampaikan Direktur PT Triangle Motorindo, Sutjipto Atmodjo, yang merasa heran mengapa motor listrik berkapasitas 800 Watt atau setara dengan kendaraan bensin 50cc memiliki pajak hingga Rp 1,7 jutaan.
"Sebagai contoh dengan tidak adanya PerPres nilai STNK, BBN Viar Q1 malah naik dari Rp 1.094.500 menjadi 1.713.000. Dengan kondisi ini, kendaraan listrik semakin sulit jalan karena malah makin mahal dengan aturan Menkeu yang sekarang," kata Sutjipto.
Dalam STNK Viar Q1 yang diterima detikOto memang ada satu perbedaan besar saat membayar pajak kendaraan motor listrik Viar Q1 pada Januari 2018 dan Mei 2018.
Untuk Januari 2018 pada STNK Viar Q1 atas nama Melan, BBN-KB pokoknya mencapai Rp 810.000, diikuti PKB Rp 121.500, SWDKLLJ Rp 3.000, Biaya ADM. STNK Rp 100.000, Biaya ADM TNKB Rp 60.000, sehingga memiliki total mencapai Rp 1.094.500.
Sedangkan untuk Mei 2018, terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembayaran pajak Viar Q1 atas nama Ida Farida. BBN-KB pokoknya mencapai Rp 1.320.000, diikuti PKB Rp 198.000, SWDKLLJ Rp 35.000, Biaya ADM. STNK Rp 100.000, Biaya ADM TNKB Rp 60.000, sehingga memiliki total mencapai Rp 1.713.000.
"Seperti saya infokan, di negara-negara lain kendaraan listrik mendapat subsidi yang besar, tapi di Indonesia bukan subsidi malahan biaya tinggi," ujarnya.
"Harapannya Pemerintah bisa segera action supaya tidak semakin tertinggal dgn negara lain. Vietnam, Malaysia, Singapura, Thailand sudah di depan kita dalam hal EV (kendaraan listrik-Red)," tambahnya. PT KONTAK PERKASA
Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
Sumber : oto.detik