top of page

KONTAK PERKASA FUTURES | Pemerintah Berikan Sanksi Kepada Pihak Facebook Indonesia


KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali mengirimkan surat peringatan tertulis kepada Facebook terkait penyalahgunaan data pribadi pengguna oleh pihak ketiga. Dengan demikian, media sosial terpopuler sejagat itu telah menerima surat peringatan tertulis kedua dari pemerintah Indonesia. Dalam Surat Peringatan Tertulis kedua (SP II) yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan itu, memuat peringatan kembali kepada Facebook Indonesia untuk memberikan konfirmasi dan penjelasan mengenai penyalahgunaan data pribadi pengguna. Seperti diketahui, kebocoran data pengguna Facebook ini berasal dari pihak ketiga yang berjalan di dalam platform Facebook, yakni Cambridge Analytica. Setidaknya ada 87 juta pengguna yang disalahgunakan, satu juta diantaranya berasal dari Indonesia. Kominfo meminta Facebook memastikan jaminan perlindungan data pribadi sesuai dengan Peraturan Menteri dan Informatika nomor 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam sistem Elektronik. "Facebook sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) memiliki kewajiban memenuhi standar yang dimuat dalam Peraturan Menteri Kominfo tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi," kata Kominfo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/4/2018). Berkaitan dengan aplikasi atau fitur yang dikembangkan oleh pihak ketiga, Kominfo juga meminta Facebook untuk segera memberikan hasil audit atas aplikasi dan fitur yang dikembangkan mitra Facebook. "Laporan tertulis hasil audit dibutuhkan untuk menakar dan mengukur potensi permasalahan yang timbul akibat aplikasi dan fitur yang dikembangkan mitra Facebook, termasuk bagaimana penggunaan data pribadi yang diambil oleh mitra Facebook," tuturnya. Kominfo menemukan informasi tambahan perusahaan yang modusnya diduga mirip Cambridge Analytica, seperti CubeYou dan AgregateIQ. Aplikasi dalam bentuk kuis dan personality test tersebut berpotensi digunakan untuk penyalahgunaan data pribadi pengguna Facebook. "Oleh karena itu, Kominfo mendesak Facebook menutup aplikasi atau fitur kuis personality test yang berkaitan dengan potensi penyalahgunaan data pribadi pengguna Facebook Indonesia," kata ujar Kominfo. ebagai informasi, Kementerian Kominfo sebelumnya telah memberikan Surat Peringatan Pertama (SP I) pada tanggal 5 April 2018, di mana isinya meminta agar menjamin perlindungan data pribadi, memberikan hasil rencana audit aplikasi dan fitur yang dikembangkan oleh mitra dan menutup aplikasi atau fitur kuis personality test yang berhubungan dengan Kasus Cambrigde Anaytica. Kemudian, Pemerintah telah menerima dua surat jawaban resmi dari Facebook atas tiga surat yang telah dikirimkan Kementerian Kominfo. Namun, Kominfo menilai penjelasan dari pihak Facebook masih kurang memadai dan belum meyertakan data yang diminta oleh Pemerintah Indonesia, sehingga langkah dan tahapan pematuhan terhadap legislasi dan regulasi dilakukan dalam melindungi hak-hak masyarakat. KONTAK PERKASA FUTURES Baca juga artikel lainnya 1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES 2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES 4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES 5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES 6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES 7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES Sumber : inet.detik

Contact

500 Terry Francois Street

San Francisco, CA 94158

​​

Tel: 123-456-7890

Fax: 123-456-7890

​

info@mysite.com

  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
  • Black Instagram Icon
  • Black YouTube Icon
  • Black Google+ Icon

Name *

Email *

Subject

Message

Success! Message received.

© 2023 by Personal Life Coach. Proudly created with Wix.com

bottom of page