PT KONTAK PERKASA | Protes Produsen Pupuk Atas Harga Gas yang Lebih Mahal di Banding Penetapan Oleh

PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Pemerintah telah menetapkan harga gas untuk industri pupuk, petrokimia, dan baja, sebesar US$ 6/MMBTU. Namun, masih ada pabrik pupuk yang membeli gas di atas harga tersebut. Contohnya pabrik milik PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim), yakni PKT-5 di Bontang, Kalimantan Timur yang membeli gas seharga US$ 6,67/MMBTU Pupuk Kaltim masuk dalam holding BUMN pupuk, yaitu PT Pupuk Indonesia. "Pabrik Kaltim 5 di Bontang masih US$ 6,67/MMBTU. Kalau di Pupuk Kaltim, kontraknya per pabrik. (Jadi berat) 70% komponen biaya produksi pupuk itu adalah untuk membeli gas," terang Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Wijaya Laksana. Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial, membenarkan memang pabrik dari Kaltim-5 yang mendapatkan harga gas di atas US$ 6/MMBTU. "Berdasarkan data yang kami miliki saat ini harga yang di atas US$ 6/MMBTU hanya PKT-5 (1 dari 5 pabriknya), namun secara agregasi sistem PKT secara keseluruhan harganya menjadi di bawah US$ 6/MMBTU," kata Ego. Ego mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap kebijakan harga gas bumi agar dapat terjangkau oleh seluruh industri, dengan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian. "Ke depannya, Pemerintah terus menerus melakukan efisiensi baik hulu, midstream sehingga hasil evaluasi terhadap kebijakan harga gas bumi lebih komprehensif sehingga pengguna gas mendapatkan harga yang affordable (terjangkau). Namun sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk usulan-usulan industri menunggu rekomendasi dari Kementerian Perindustrian," tutur Ego. PT KONTAK PERKASA Sumber : finance.detik