KONTAK PERKASA FUTURES | Perbedaan Insomnia akut & kronis
- KONTAK PERKASA FUTURES
- Sep 7, 2017
- 1 min read

KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang paling umum ditemui. Pakar mengatakan insomnia meliputi beberapa hal yakni sulit untuk tidur, sering terbangun dan bangun tidur terlalu pagi. dr Astuti, SpS(K), dari Klinik Tidur Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada - RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, menjelaskan ada tiga kategori insomnia yang mungkin dialami pasien. Pertama adalah insomnia jangka pendek, insomnia intermittent dan insomnia jangka panjang. "Insomnia jangka pendek dan insomnia intermittent (hilang-timbul) itu masuknya insomnia akut. Kalau insomnia jangka panjang termasuknya insomnia kronis," tutur dr Astuti, dalam temu media soal Insomnia, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan. Dijelaskan dr Astuti, insomnia akut biasanya disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi, lingkungan sekitar yang mengganggu tidur dan perubahan lingkungan yang drastis. Perubahan lingkungan drastis ini mencakup jet lag, bepergian ke luar kota atau perubahan temperatur yang ekstrem. Sementara itu, insomnia kronis biasanya sudah berlangsung beberapa lama. Faktor-faktor yang memengaruhi antara lain kesehatan fisik, kondisi jiwa serta gaya hidup. "Kalau insomnia akut biasanya tidak perlu diobati sudah bisa hilang. Sementara insomnia kronis membutuhkan pengobatan oleh tim dokter untuk dicari penyebabnya apa dan tindakan apa yang dilakukan," tutur dr Astuti. dr Astuti menambahkan setiap tahunnya kurang lebih 20-50 persen orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur, dengan 17 persennya mengalami gangguan tidur. Karena itu, edukasi tentang insomnia harus dilakukan. "Insomnia ini sekilas masalah sepele. Padahal kalau tidak ditangani bisa menyebabkan kualitas hidup menurun dan memperburuk kondisi gangguan jiwa atau masalah kejiwaan yang dialami," tutupnya KONTAK PERKASA FUTURES Sumber : health.detik
Comments